Masker dan Sabun Cuci Tangan Diburu di Pontianak

oleh

PONTIANAK – Menyusul diumumkannya kasus Covid-19 di Tanah Air, beberapa warga menunjukkan gejala panic buying dengan memborong barang-barang kebutuhan pokok.

Masker dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) telah lebih dulu langka di pasaran, lantaran diburu masyarakat. Jika pun ada, harganya melambung berkali lipat.

Dan kondisi tersebut dirasakan langsung Susanto Tan (46) dan Celine (6), ayah dan anak penyintas kanker.
Susanto didianogsa mengidap kanker nasofaring. Sementara anaknya menderita leukimia atau kanker darah.
“Saya rutin menggunakan masker sejak tahun 2018. Sementara anak saya sejak tahun 2016,” kata Susanto kepada wartawan, Rabu sore (04/03/2020).

Selama bertahun-tahun Susanto mengaku, menggunakan 1 buah masker setiap hari. Sementara anaknya lebih banyak, bisa mencapai 3 masker per hari, khususnya bila bepergian.

Menurut dia, kebutuhan masker bagi penyintas kanker sangat penting. Karena mereka akan rentan terhadap kondisi udara yang tidak baik, seperti misalnya asap rokok, debu dan polusi. Terlebih, saat ini, mereka masih dalam tahap kontrol kesehatan rutin di rumah sakit.

Susanto setiap 3 bulan sekali harus ke Jakarta untuk sekadar check up perkembangan peyakitnya yang sudah masuk dalam tahap stadium 2. Sementara anaknya setiap bulan mesti cek darah di Klinik Prodia Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

“Karena masih dalam tahap kontrol, kebutuhan masker tentu sangat penting, sebab kondisi tubuh rentan terhadap asap, debu dan polusi udara,” ujar Susanto.

Susanto mengeluh dengan kelangkaan masker seperti sekarang ini. Jika pun ada, harganya melonjak drastis.
Terakhir, dia ditawari masker seharga Rp220.000 per kotak. Padahal sebelum isu corona, harga masker di tempat perbelanjaan hanya sekitar Rp23.000 – Rp 40.000 per kotak.

“Sejak merebaknya virus corona, apalagi ketika dikabarkan masuk ke Indonesia, harga masker melonjak tinggi,” ungkap Susanto.

Susanto berharap, pemerintah segera turun tangan dan membuat ketersedian masker kembali seperti semula, begitu juga dengan harganya.

“Harapan saya, harga masker normal,” harapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.