Kelas Bahasa Asing di Bulungan Buka September 2022

oleh
Universitas Kaltara Tempat Dimana Dilaksanakannya Kelas Bahasa Asing.

Kalimantan Utara, Borneo24.com Pemkab Bulungan sedang menyusun kurikulum dengan memasukkan dua bidang bahasa inggris dan Mandarin, yang rencana dibukanya kelas bahasa asing ini ditargetkan pada september 2022.

Seperti diketahui, dibukanya kelas bahasa asing ini, sebagai upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang nantinya bisa terlibat dalam pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Desa Tanah Kuning – Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Sejauh ini Pemkab Bulungan telah menindaklanjuti beberapa hal teknis hasil kerja sama dengan Universitas Kristen Maranatha Kota Badung, Jawa Barat. Bupati  Bulungan Syarwani mengatakan, saat ini kurikulum sedang disusun.

Diharapkan jika sudah tuntas dengan berbagai persiapannya, kelas bisa dibuka pada September 2022 ini.

“Terkait ini, juga telah kami laporkan kepada Kemenko Marves. Dan oleh kementerian langsung dibantu, termasuk menyambungkan dengan Universitas Maranatha. Semoga September ini kelas bisa dibuka,” ujarnya, Selasa (5/4/2022).

Langkah-langkah dan road map sudah dilakukan sebagai tindaklanjut kerja sama tersebut. Sementara ini masih perlu penguatan dan penyempurnaan rencana kelas bahasa tersebut. Salah satunya, dalam penyusunan kurikulum untuk pelaksanaan pendidikan vokasi yang dilakukan selama tiga tahun.

“Fasilitas kelas rencananya kita akan gunakan ruang kelas di Unikaltar (Universitas Kaltara). Saya sudah minta dukungan untuk itu. Jikapun nanti ketika pelaksanaannya bersamaan dengan aktivitas perkuliahan, bisa menggunakan ruang kelas sekolah yang ada di Bulungan,”  jelasnya.

Bupati mengatakan, prioritas utama dalam proses pendidikan pokasi ini adalah anak-anak di Tanjung Palas Timur. Sebab menurutnya bagaimanapun SDM di sana menjadi hal yang utama.

“Saya sudah sampaikan kepada warga di sana, termasuk ke Kemenko Marves dan pihak Maranatha, terkait prioritas utama berasal dari Tanjung Palas Timur,” kata dia.

Rencananya, untuk awal akan ada 2 kelas yang dibuka, dengan jumlah 40 mahasiswa dalam satu kelas, sehingga setidaknya ada 80 peserta mengikuti pembelajaran bahas itu.

Agar bisa lancar, maka kesiapan kurikulum menjadi hal yang perlu disempurnakan terlebih dahulu.

“Pendidikan ini dilakukan selama 3 tahun, dengan gelar nantinya adalah diploma III. Semoga saja nanti langsung bisa terlibat dalam pengembangan KIPI itu. Kalau dihitung-hitung dari 2022, 2023, 2024 pelaksanaannya bisa pas,” sebutnya.

Pembiayaan sendiri akan dibebankan melalui pengelola KIPI. Pemkab Bulungan memastikan sudah membahas hal tersebut.

“Saya berupaya agar tidak menggunakan APBD. Kita bagun kerja sama dengan pengelola kawasan. Anggap lah ini sebagai kontribusi langsung yang diberikan kepada masyarakat melalui pendidikan,” pungkasnya. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.