Kotawaringin Barat, Borneo24.com – Untuk memberikan dukungan moril kepada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, dua desa di pesisir Kumai yakni Desa Sabuai dan Desa Sabuai Timur, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat kompak memberikan perhatian kepada warganya.
Perhatian itu diberikan dalam bentuk bantuan paket sembako dan vitamin, serta pendampingan dari pemerintah desa.
Adapun bantuan yang diserahkan diantaranya beras, minyak goreng, telur, gula, dan makanan ringan selama menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kepala Desa Sabuai Timur, Isnaini Effendi mengatakan, di desanya terdapat empat rumah warga yang terdampak dengan total 17 orang positif COVID-19.
Ia menerangkan, selama menjalani masa isolasi, pemerintah desa terus memberikan dukungan semangat kepada warganya.
“Kami selalu mensuport warga agar selalu tetap semangat dan slalu berupaya memberikan pemahaman, sekaligus pendampingan,dan sekalian memberikan bantuan obat-obatan dan juga vitamin secara terus menerus,” kata Isnaini Effendi, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, isolasi mandiri yang dilakukan tidak hanya bermanfaat untuk penyembuhan, tetapi juga sebagai upaya untuk memutus penyebaran COVID-19 tidak semakin meluas.
“Artinya pemahaman bahwa kita melakukan isolasi, selain upaya untuk proses pemulihan diri sendiri, dan juga untuk memutus penyebaran virus corona, yang mana ketika kita mengabaikan nantinya bukan hanya dampaknya di kesehatan tetapi perekonomian juga,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sabuai Tohhari berharap warga yang terkonfirmasi positif tetap optimis cepat sembuh. Pihaknya melalui tim PPKM desa tak henti-hentinya mengingatkan warga untuk displin protokol kesehatan.
“Tim PPKM desa berupaya memberikan edukasi terkait isoman (isolasi mandiri). Memberikan support untuk tetap optimis segera sembuh, serta selalu diingatkan jangan lupa tetap jalankan prokes,” kata Tohhari.
Disamping itu, kata Tohhari, selain memberikan dukungan moril, pihaknya juga memberikan dukungan materil.
“Suport materil seperti kebutuhan pokok dan masker juga di backup oleh tim PPKM desa,” imbuh Tohhari.
Seperti diketahui, untuk memutus penyebaran COVID-19 di kedua desa tersebut, pemerintah desa saat ini tengah memberlakukan penutupan sementara atau lock down. (***)