Lamandau, Borneo24.com – Pemerintah Kabupaten Lamandau, komitmen akan terus berupaya meningkatkan fasilitas maupun tenaga kesehatan (Nakes), baik bidan maupun tenaga perawat di seluruh desa yang ada di wilayah setempat.
Bupati Lamandau, Hendra Lesmana menjelaskan, peningkatan fasilitas tersebut sebagai salah satu upaya mencari solusi agar para bidan mau mengabdikan diri ke pelosok desa.
“Peningkatan fasilitas itu harus menjadi prioritas. Itu juga wujud dari memanusiakan para tenaga kesehatan di pelosok, seperti rumah dinas bidan juga sudah layak direnovasi,” kata Bupati Hendra di Nanga Bulik, Selasa 30 Agustus 2022.
Menurut dia, sejatinya dengan jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki pemerintah kabupaten, seharusnya telah memenuhi semua desa. Namun fakta di lapangan, sampai sekarang ini masih banyak desa yang belum memiliki bidan maupun perawat.
Hendra mengatakan, di Kabupaten Lamandau ada 20 desa yang hingga saat ini belum memiliki tenaga bidan, hal itu lantaran, terjadi penumpukan jumlah bidan yang bertugas di ibukota kabupaten.
Orang nomor dua di Bumi Bahaum Bakuba itu menyampaikan, sejatinya tugas tenaga kesehatan, seperti perawat dan bidan yang bertugas di pelosok desa merupakan garda terdepan, merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hal itu karena desa terpencil yang ada di pelosok tinggal cukup jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan RSUD.
“Bahkan dari tenpat tinggal mereka, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan menuju ke Puskesmas membutuhkan waktu berjam-jam,” bebernya.
Apalagi selama beberapa bulan ini, Hendra Lesmana dalam kunjungan kerjanya sudah banyak mengunjungi desa–desa terujung dan terluar di Lamandau, ia memantau bagaimana kondisi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.(*)