Mengenal STEMI, Salah Satu Jenis Serangan Jantung yang Berbahaya

oleh
STEMI adalah jenis serangan jantung yang paling parah, karena menyebabkan penyumbatan total di salah satu arteri koroner.

Jakarta, Borneo24.com Ada beberapa jenis serangan jantung. Salah satunya, STEMI yang diklaim sebagai serangan jantung paling parah dan berbahaya. Biasanya, ini memengaruhi ruang bawah jantung.

Simak lengkapnya mengenai gejala, penyebab, cara menagtasi, hingga komplikasi STEMI.

Apa itu STEMI?

STEMI adalah singkatan dari ST segment elevation myocardial infarction. STEMI adalah tipe serangan jantung berbahaya yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah total sehingga otot jantung menjadi mati.

Kata “myocardial infarction” dalam STEMI berarti “kematian sel otot jantung”. Sementara “ST segment” adalah pola khas yang muncul pada elektrokardiogram, alat yang merekam detak jantung seseorang.

Mengutip Cleveland Clinic, STEMI adalah serangan jantung yang parah dan berbahaya sehingga memerlukan penanganan medis sesegera mungkin.

Terdapat dua jenis bentuk STEMI, di antaranya seperti:

  • STEMI anterior, peyumbatan terjadi pada left anterior descending (LAD). Ini adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah ke bagian depan jantung.
  • STEMI inferior atau lateral, biasanya memengaruhi arteri koroner kanan (RCA) atau arteri sirkumflexa kiri (LCX). Biasanya STEMI inferior sedikit lebih ringan daripada STEMI anterior.

Macam-macam gejala STEMI

Layaknya gejala serangan jantung, gejala STEMI pada setiap orang bisa berbeda. Berikut adalah beberapa kemungkinan gejala yang muncul, seperti:

  • Nyeri dada (angina)
  • Nyeri di salah satu lengan, punggung, leher, atau rahang
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Jantung berbedar (palpitasi)
  • Rasa cemas
  • Mual
  • Sakit perut yang terasa seperti gangguan pencernaan
  • Muncul keringat dingin

Orang yang mengalami gejala STEMI harus segera mendapatkan pertolongan, meskipun gejalanya belum terlalu signifikan. Jangan tunda perawatan, karena bisa menyebabkan kerusakan jantung hingga kematian.

Penyebab STEMI

Penyebab utama STEMI adalah arteri koroner yang tersumbat total. Apabila dibiarkan begitu saja, kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan luas pada area jantung.

Umumnya, STEMI memengaruhi area ruang bawah jantung. Saat mengalaminya, penurunan aliran darah ke jantung terjadi secara cepat dan kekurangan oksigen.

Berikut adalah faktor penyebab lainnya yang meningkatkan risiko serangan janutng STEMI:

  • Terlalu banyak asupan garam (natrium), gula, dan lemak jahat
  • Jarang beraktivitas fisik dan olahraga
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penggunaan obat terlarang
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Faltor keturunan
  • Cacat lahir bawaan

Cara mengatasi serangan jantung STEMI

Memahami pertolongan pertama serangan jantung mungkin bisa berguna sebagai langkah awal pertolongan STEMI. Meski begitu, pasien tetap harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit.

Berikut adalah beberapa pengobatan serta perawatan dalam mengatasi serangan jantung STEMI:

1. Percutaneous coronary intervention (PCI)

Dokter spesialis janutng mungkin akan melakukan tindakan PCI, yaitu memasukkan perangkat berbasis kateter ke dalam pembuluh darah utama, lalu ke jantung.

Selanjutnya, menyuntikkan kontras atau pewarna ke dalam arteri untuk melihat penyumbatan. Setelah mendapatkan gambaran posisi penyumbatan terjadi, dokter akan mengembangkan balon di ujung kateter untuk menghilangkan sumbatan pada jantung.

2. Obat medis

Dalam sebagian besar kasus serangan jantung STEMI, obat medis akan diberikan dokter sebagai langkah awal atau pertolongan pertama, seperti:

  • Beta blocker, untuk memperlambat atau mempercepat detak jantung.
  • Statin, obat untuk menurunkan kadar kolesterol.
  • Aspirin atau antiplatelet, membantu mengurangi pembentukan bekuan darah pada plak.
  • Antikoagulan, mengatasi pembekuan darah tetapi dengan cara berbeda dari aspirin.
  • Nitogliserin, membantu meredakan nyeri dada akibat penyumbatan pembuluh darah.
  • Obat pereda nyeri, untuk membantu meredakan nyeri dada parah.

3. Pembedahan bypass arteri koroner (CABG)

Apabila kondisinya cukup parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi bypass.

Selama prosedur, ahli bedah akan mengambil pembuluh darah dari area lain di tubuh, lalu menggunakannya untuk membuat pembuluh darah baru.

Komplikasi serangan jantung STEMI

STEMI dapat mengakibatkan komplikasi masalah kesehatan yang lebih parahi dan menyerang organ tubuh lainnya. Berikut adalah jenis komplikasi serangan jantung STEMI.

1. Gagal jantung

Dalam fase akut dan subakut setelah STEMI, sering kali terjadi komplikasi berupa disfungsi miokardium. Komplikasi akut ini berupa gagal jantung hingga gagal jantung kronis.

2. Hipotensi

Hipotensi akibat komplikasi STEMI ditandai dengan tekanan darah sistolik yang turun dan menetap di bawah 90 mmHg. Kondisi ini disebabkan oleh gagal jantung, tetapi bisa juga karena hipovolemia, gangguan irama jantung, atau komplikasi mekanis.

3. Kongesti paru

Kongesti paru akibat komplikasi STEMI ditandai dengan ronki basah paru di segmen basal, menurunnya saturasi oksigen arterial, kongesti paru pada rontgen dada dan perbaikan klinis terhadap diuretik dan terapi vasolidator.

Jenis-jenis serangan jantung

Serangan jantung adalah bentuk acute coronary syndrome, yaitu kondisi saat arteri yang membawa darah, nutrisi, dan oksigen mengalami penyumbatan.

Akibatnya, jantung tidak mendapat asupan darah mencukupi dan terjadi serangan jantung.

Selain STEMI, berikut adalah jenis serangan jantung lainnya, yaitu:

1. NSTEMI

Serangan jantung NSTEMI adalahi penyumbatan pembuluh arteri koroner sebagian. Itu sebabnya saat direkam alat elektrokardiogram, tidak ada perubahan ST segment yang signifikan.

Namun lewat angiografi koroner, bisa terlihat seberapa besar dan bagian pembuluh darah mana yang tersumbat.

Meskipun NSTEMI tidak berisiko merusak jantung seperti STEMI, tetapi kondisi ini tetaplah serius.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah ada peningkatan kadar troponin, sebuah molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot jantung rusak.

2. Coronary Artery Spasm

Disebut juga “silent heart attack”, coronary artery spasm (CAS) biasa disamakan dengan angin duduk.

Penderitanya mengalami penyumbatan pembuluh darah akibat deposit lemak berlebih sehingga aliran darah ke otot jantung terhambat. Biasanya, orang tidak merasa itu adalah gejala CAS, seperti nyeri otot atau gangguan pencernaan.

Ini terjadi saat salah satu arteri jantung menjadi lebih ketat, sehingga aliran darah berkurang drastis.

Pasien perlu melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui mengalami CAS atau tidak.

No More Posts Available.

No more pages to load.