Jakarta, Borneo24.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan akan terus memfasilitasi peningkatan kompetensi para tenaga kerja mandiri (TKM), agar memiliki daya juang tangguh, berdaya saing serta mampu menjadi penyedia lapangan kerja secara berkelanjutan.
“Kita semua diharapkan mampu menciptakan ekosistem kewirausahaan yang baik. Ini tanggung jawab yang membutuhkan keterlibatan semua pihak, dan yakinlah kontribusi kecil kita ini akan memberikan dampak luar biasa bagi pengembangan TKM,” ujarnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (15/3/2023).
Pihaknya terus melakukan dialog sosial dengan pengusaha agar ketersediaan lowongan kerja di sektor formal tetap stabil dan inklusif. Sedangkan pada sektor informal, Kemenaker telah melakukan langkah dalam bentuk stimulan pemberian bantuan usaha bagi kelompok tenaga kerja mandiri, termasuk Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM).
Lebih lanjut kata Ida, dalam menciptakan wirausaha yang dapat menyerap tenaga kerja secara masif, produktif dan berkelanjutan, dan program tenaga kerja mandiri, perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak.
“Kita semua memiliki peran penting dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia melalui penciptaan usaha yang memberikan kontribusi ekonomi bagi diri sendiri, masyarakat, bahkan skala nasional,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kemenaker telah menyiapkan program perluasan kesempatan kerja tenaga kerja mandiri yang nantinya akan disiapkan untuk kebutuhan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa di acara TKM Expo Batang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Caswiyono menambahkan, seiring peningkatan investasi yang masuk di Indonesia saat ini masih didominasi oleh investasi pada sektor formal yakni industri padat modal dan padat teknologi.
Hal ini yang menjadikan tantangan masih minimnya penyerapan angkatan kerja lokal dengan kebutuhan kawasan industri mengingat keterbatasan keterampilan dan sertifikasi yang dimiliki.