6 Arti Warna Merah Menurut Psikologi

oleh
Ilustrasi.

Jakarta, Borneo24.com Warna turut berperan dalam membantu bagaimana seseorang menikmati pengalaman hidup. Warna dapat memengaruhi suasana hati, jadwal tidur bahkan  selera makan.

Dalam psikologi warna, merah merupakan warna yang membangkitkan emosi paling kuat. Dibandingkan warna lain seperti biru dan hijau yang identik dengan suasana tenang merah memiliki asosiasi emosional yang berlawanan.

Di satu sisi, merah dikaitkan dengan gairah dan cinta.  Di sisi lain, merah juga dapat diartikan sebagai kekuatan dan kemarahan.

Arti warna merah menurut psikologi 

Dikutip dari Verywell Mind, arti warna merah menurut psikologi warna adalah sebagai berikut:

1. Bahaya dan Peringatan

Warna merah merupakan salah satu warna yang paling mencolok setelah warna kuning, sehingga lebih mudah menarik perhatian orang.

Ini menjadi alasan warna merah sering digunakan untuk memberi peringatan  bahaya yang perlu diwaspadai. Merah merupakan warna api, darah, dan terkadang binatang beracun atau berbahaya.

Merah juga sering digunakan untuk menyampaikan bahaya secara non-harfiah. Saat ini, populer istilah red flag yang banyak digunakan untuk menggambarkan seseorang yang perlu dihindari.

Mungkin itu sebabnya arti warna merah secara psikologi cenderung dianggap sebagai peringatan dan diasosiasikan dengan emosi negatif yang membawa bahaya. 

2. Semangat dan Energi

Arti warna merah dalam psikologi juga dikaitkan dengan kegembiraan. Studi menunjukkan paparan warna merah dapat memberikan efek fisik berupa kenaikan tekanan darah, peningkatan metabolisme, peningkatan denyut jantung dan juga frekuensi pernapasan.

Semua perubahan fisiologis tersebut secara alami menyebabkan peningkatan energi. Warna merah juga populer di restoran karena dikenal dapat meningkatkan nafsu makan .

3. Agresi

Warna merah telah sering diasosiasikan dengan kemarahan. Ini dapat dikaitkan dengan perubahan wajah yang memerah saat marah karena terjadinya peningkatan aliran darah.

4. Dominasi

Warna merah telah terbukti dapat mengubah emosi, fisiologi, psikologi dan perilaku yang berkaitan dominasi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2017 mengungkapkan bahwa partisipan membuat lebih sedikit kesalahan dalam mengelompokkan kata-kata yang berkaitan dengan konsep dominan yang ditulis dalam warna merah, dibandingkan kata-kata yang ditulis dalam warna biru atau abu-abu.

Hal ini mungkin menunjukkan bahwa menggunakan warna merah dapat memunculkan emosi dan perilaku yang dominan.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa memakai pakaian merah mungkin dapat meningkatkan peluang kemenangan pada olahraga adu fisik.

Atlet berpakaian merah dalam cabang olahraga tinju, gulat Yunani-Romawi, gulat gaya bebas, dan taekwondo pada Olimpiade 2004 berhasil memenangkan lebih banyak pertarungan dibandingkan atlet berpakaian biru.

Banyak yang berpikir hasil ini disebabkan oleh hubungan antara warna merah dan dominasi yang dirasakan. Misalnya, mengenakan baju merah membuat atlet tersebut merasa dan juga terlihat lebih agresif dan dominan dari lawannya.

5. Gairah dan Hasrat

Arti merah menurut psikologi juga dikaitkan dengan gairah, cinta, dan hasrat. Ini menjelaskan mengapa saat memakai warna merah seseorang dinilai lebih menarik oleh lawan jenis.

Sebuah penelitian menunjukkan bawah kelompok pria yang melihat wanita berbaju merah menganggapnya lebih menggairahkan dibandingkan kelompok pria yang melihat wanita yang sama memakai baju berwarna biru.

6. Kekuasaan

Warna merah juga dapat mewakili kekuasaan. Warna merah telah lama dikaitkan dengan kekuasaan dan kekayaan, seperti misalnya “red carpet” atau karpet merah yang menunjukkan gelaran acara bergengsi yang hanya dihadiri selebritis dan pejabat penting. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.