Bengkulu, Borneo24.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali sukses mengantar lintah hidup Bengkulu ke pasar internasional. Kali ini, 6.000 ekor lintah hidup dikirim ke dua negara, yakni Malaysia dan Filipina dari Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari saat melepas ekspor di Bengkulu menyampaikan dengan semangat gotong royong SKIPM Bengkulu terus menerus bersinergi dan berkolaborasi mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu. Hasilnya sebagaimana kita lihat hari ini melalui ekspor 6.000 lintah hidup
Tari memaparkan, ekspor ini terbagi dalam pengiriman 5.000 lintah hidup (Hirudo mannilensis) ke Malaysia dan sisanya ke Filipina. Dia pun mengapresiasi Sultan Lintah sebagai UKM Lokal Bengkulu yang terus membangun pangsa pasar lintah dengan mitra dari berbagai negara.
“Kalau kita bersinergi dan berkolaborasi, pasti yang merasakan dampak positifnya masyarakat, terutama perekonomian di Bengkulu,” kata Tari.
Di tempat yang sama, Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengucapkan terimakasih kepada Stasiun KIPM Bengkulu yang telah bekerja keras mendorong UMKM Bengkulu dalam menghasilkan produk perikanan yang mampu diterima pasar luar.
Ke depan, Pemprov akan terus mendukung kegiatan ekspor ini dan segara berkoodinasi untuk segera merealisasikan Bandara Fatmawati Bengkulu menjadi Bandara Internasional.
“Ini suatu kebanggaan bagi kami dimana UMKM Sultan Lintah bisa menembus pangsa ekspor. Saya berharap UMKM ini bisa menjadi Inspirasi bagi kita semua terutama pelaku usaha perikanan di Provinsi Bengkulu,” terangnya.
Sebagai informasi, pelepasan ekspor ini dihari Kapolda Bengkulu, Irjen Pol. Agung Wicaksono, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut, Letkol Laut (P) Nyoman Gede Pradnyana Ari Setiabudi, Kepala Bea Cukai Bengkulu, Ardhani Naryasti, Kepala Kantor Imigrasi Bengkulu, Murdo Danang Laksono, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu, Bukhari, EGM Angkasa Pura II Bandara Fatmawati Bengkulu, Ngatimin K. Murtono dan GM Garuda Indonesia, Kun Aplika, serta FKPD Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut karantina adalah soal keamanan dan kedaulatan negara, mencegah penyebaran penyakit. Karenanya, karantina dan pengendalian mutu menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu hasil perikanan.
“Pengendalian mutu tetap menjadi domain dari KKP, memastikan dari hulu hingga hilir dan dapat memenuhi standar dan kualifikasi yang telah ditentukan, KKP sudah merancang suatu program besar bertema Blue Economy,” terang Menteri Trenggono. (***)