• Profil Perusahaan
  • Tentang Kami
  • Info Iklan
Selasa, Maret 9, 2021
No Result
View All Result
Borneo24.com - Berita Terbaru dan Terkini di Kalimantan
  • Home
  • Kalteng
    • Palangka Raya
    • Pulang Pisau
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Timur
    • Kotawaringin Barat
    • Seruyan
    • Lamandau
    • Sukamara
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Murung Raya
  • Kriminal
  • Peristiwa
  • Seputar Borneo
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Utara
  • Pendidikan
  • Sosial
  • Hiburan
  • Olahraga
    • Bola
  • National News
  • Home
  • Kalteng
    • Palangka Raya
    • Pulang Pisau
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Timur
    • Kotawaringin Barat
    • Seruyan
    • Lamandau
    • Sukamara
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Murung Raya
  • Kriminal
  • Peristiwa
  • Seputar Borneo
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Utara
  • Pendidikan
  • Sosial
  • Hiburan
  • Olahraga
    • Bola
  • National News
No Result
View All Result
Borneo24
No Result
View All Result
Beranda Peristiwa

Akibat Banjir di Kalsel, Desa Meratus Diterjang Longsor

Penulis Uun Juniar
23 Januari 2021 - 12:02
1 0
0
Akibat Banjir di Kalsel, Desa Meratus Diterjang Longsor

Tampak desa Meratus Diterjang Banjir.

BagikanTwitLinePin it!WhatsApp

Kalimantan Barat, Borneo24.com – Bencana alam yang terjadi di Kalimantan Selatan menjadi yang terparah dalam sejarah 50 tahun bencana yang pernah terjadi di Kalimantan Selatan, warga Meratus khususnya Suku Dayak Meratus diklaim sebagai yang paling merasakan dampak dari banjir dan tanah longsor awal tahun 2021. Ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai pemerintah daerah gagap, bukan cuma kala mempertahankan ekosistem penyangga banjir, tapi juga saat menyiasati anomali cuaca akibat perubahan iklim.

Dini hari, sekitar pukul empat pagi, tanggal 15 Januari 2021, warga Dayak Meratus di Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, kocar-kacir meninggalkan rumah mereka. Banjir bandang menerjang kampung itu seiring hujan deras yang turun terus-menerus. Arus deras air juga memicu tanah longsor di desa itu.

Saat proses evakuasi dilakukan secara swadaya di desa itu, lima orang dinyatakan meninggal karena rumah mereka tertimbun longsor. Mereka berasal dari satu keluarga yang sama. “Jika keluarganya tidak cepat-cepat melarikan diri dari rumah, dini hari itu, jumlah korban meninggal mungkin akan lebih banyak,” kata Julius, warga Dayak Meratus.

Menurut catatan Robby, pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara di Hulu Sungai Tengah, terakhir kali banjir bandang melanda kawasan Dayat Meratus terjadi tahun 2017. Ketika itu, kata Robby, Sungai Labuan Amas meluap. Namun dampak banjir itu tidak sebesar yang terjadi pertengahan Januari ini.

Robby berkata, komunitas Dayak Meratus berada dalam posisi yang sangat rentan jika dilanda bencana alam. Walau memiliki tradisi gotong-royong dan persediaan kebutuhan dasar di hutan, Robby menyebut warga adat tetap membutuhkan layanan pemerintah. “Mereka yang rumahnya hilang bisa menumpang rumah keluarga. Ada juga yang membangun tenda di sekitar hutan,” ujar Robby.

Dalam data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), delapan wilayah yang disebut Hefni tadi termasuk yang terendam banjir Januari ini. Berkurangnya tutupan hutan di Kalimantan dikuatkan kajian yang dilakukan peneliti Pusat Riset Kehutanan Internasional (CIFOR) pada 2017 dengan menggunakan data citra satelit Landsat antara 1973-2015. Kajian itu menyebutkan tutupan hutan di Kalimantan jauh berkurang akibat deforestasi.

Mereka membantah berkurangnya tutupan hutan berdampak pada masifnya banjir yang terjadi. “Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito Kalsel seluas 1,8 juta hektare hanya merupakan bagian dari DAS Barito Kalsel seluas 6,2 juta hektare,” begitu pernyataan KLHK. “DAS Barito Kalsel secara kewilayahan hanya mencakup 39,3 kawasan hutan dan 60,7% area penggunaan lain bukan hutan. “Sangat jelas bahwa banjir pada DAS Barito Kalsel, yaitu pada Daerah Tampung Air (DTA0 Riam Kiwa, Kurau, dan Barabai terjadi karena curah hujan ekstrem dan sangat mungkin karena recurrent periode 50-100 tahun)”. tulis KLHK.

“Memang betul, merujuk data hujan di Stasiun Klimatologi Banjarbaru dan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, curah hujan di Kalsel memang sangat tinggi dan bisa dikatakan ekstrem. “Lima hari sebelum banjir bandang, di sana sudah hujan. Artinya tanah sudah jenuh air,” kata Fakhrudin.

“Pemicu terbesar banjir ini curah hujan. La Nina sekarang terjadi Januari dan Februari, itu sudah diinformasikan BMKG. Artinya semua pemangku kepentingan semestinya sudah siap,” ujarnya.

“Kami akan mendata masyarakat yang tinggal di pinggir sungai. Pemerintah pusat katanya akan membantu korban yang rumahnya rusak berat dan rusak ringan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Farid Fakhmansyah. “Kami akan usahakan agar mereka tidak lagi berada di pinggir sungai,” tambah Fakhrudin.

Menurut riset riset Perkumpulan Skala–lembaga nirlaba di bidang perubahan iklim, bencana alam, dan kearifan lokal-relokasi masyarakat adat kerap terhambat karena minimnya pengakuan pemerintah terhadap hak ulayat mereka. Dalam konteks Dayak Meratus, bukan cuma hak tenurial, status mereka sebagai masyarakat adat pun belum disahkan oleh pemerintah setempat. (***)

Tags: BMKGBNPBCIFORDayak MeratusDesa MeratusKalimantan Selatan Borneo24KLHKMeratus Borneo24
Berita sebelumnya

Kemenhan Akan Rekrut 25.000 Orang untuk Pasukan Cadangan Militer

Berita selanjutnya

Perangi Sampah di Kota Pangkalan Bun, DLH Kobar Kerja Sama dengan 14 KSM

Related Posts

Siaga!! Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter
Peristiwa

Siaga!! Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter

9 Maret 2021 - 10:23
Terlalu Banyak Hirup Asap Kebakaran, 1 Petugas Damkar Tumbang
Peristiwa

Terlalu Banyak Hirup Asap Kebakaran, 1 Petugas Damkar Tumbang

9 Maret 2021 - 05:39
Si Jago Merah Lahap 1 Rumah di Jalan Menangwar Kelurahan Madurejo
Peristiwa

Si Jago Merah Lahap 1 Rumah di Jalan Menangwar Kelurahan Madurejo

8 Maret 2021 - 22:24

Discussion about this post

NATIONAL NEWS

  • All
  • National News
Kemendikbud Sebut Musik Dapat Bangkitkan Ekonomi

Kemendikbud Sebut Musik Dapat Bangkitkan Ekonomi

9 Maret 2021 - 13:55
Menteri PPPA Bicarakan Kesetaraan Pender di Hari Perempuan Internasional

Menteri PPPA Bicarakan Kesetaraan Pender di Hari Perempuan Internasional

9 Maret 2021 - 13:34
Menteri Airlangga Tuturkan Penyebab Subsidi Gaji Tak Lanjut di 2021

Menteri Airlangga Tuturkan Penyebab Subsidi Gaji Tak Lanjut di 2021

9 Maret 2021 - 12:07
Jokowi Yakin Industri Musik Makin Inovatif dan Kreatif Selepas Pandemi

Jokowi Yakin Industri Musik Makin Inovatif dan Kreatif Selepas Pandemi

9 Maret 2021 - 11:42
Kemendag Melalui Bappebti Blokir 168 Situs Entitas Perdagangan

Kemendag Melalui Bappebti Blokir 168 Situs Entitas Perdagangan

9 Maret 2021 - 11:19
Kemendes PDTT: Pelatihan Virtual Tour Diikuti Hampir Seribu Desa Wisata

Kemendes PDTT: Pelatihan Virtual Tour Diikuti Hampir Seribu Desa Wisata

9 Maret 2021 - 10:06
Muat Lebih

KRIMINAL

Pemuda Lahei Ini Curi Sepeda Motor Saat di Parkir

Pemuda Lahei Ini Curi Sepeda Motor Saat di Parkir

9 Maret 2021 - 13:43
20 Paket Narkoba Asal Malaysia Diamankan Tim Gabungan di Pontiank

20 Paket Narkoba Asal Malaysia Diamankan Tim Gabungan di Pontiank

9 Maret 2021 - 10:43
Niat Nabung Uang Dolar AS Palsu Senilai Rp21 Miliar, 2 Warga Bali Ditangkap

Niat Nabung Uang Dolar AS Palsu Senilai Rp21 Miliar, 2 Warga Bali Ditangkap

9 Maret 2021 - 08:31
Sewa untuk Kantor, Pelaku Gelapkan 13 Mobil Rental di Kelapa Gading

Sewa untuk Kantor, Pelaku Gelapkan 13 Mobil Rental di Kelapa Gading

9 Maret 2021 - 07:42
Panik!! Pria Ini Digeledah Polda Kalteng Bawa Obat Terlarang

Panik!! Pria Ini Digeledah Polda Kalteng Bawa Obat Terlarang

8 Maret 2021 - 15:56
Penjual Sabu 30 Gram Asal Kapuas Diringkus Polisi di Kediamannya

Penjual Sabu 30 Gram Asal Kapuas Diringkus Polisi di Kediamannya

8 Maret 2021 - 15:13

POPULER

Pria Asal Kapuas Salah Cabut Senjata “Cucuk” Cewek di Kamar Hotel Hingga Berdarah

Pria Asal Kapuas Salah Cabut Senjata “Cucuk” Cewek di Kamar Hotel Hingga Berdarah

8 Maret 2021 - 16:58
Sepi!! Pria Ini Setubuhi Pacar Didalam Rumah, Langsung Nginap di Polres Lamandau

Sepi!! Pria Ini Setubuhi Pacar Didalam Rumah, Langsung Nginap di Polres Lamandau

8 Maret 2021 - 13:42
Penjual Sabu 30 Gram Asal Kapuas Diringkus Polisi di Kediamannya

Penjual Sabu 30 Gram Asal Kapuas Diringkus Polisi di Kediamannya

8 Maret 2021 - 15:13
Polres Kotim Gagalkan Aksi Pemuda Bawa Sabu 709,58 Gram dari Pontianak

Polres Kotim Gagalkan Aksi Pemuda Bawa Sabu 709,58 Gram dari Pontianak

8 Maret 2021 - 18:11
Cinta Ditolak, Pria di Palangka Raya Buat Akun Palsu, Tujuannya Ngomong Jorok Sama Wanita?

Cinta Ditolak, Pria di Palangka Raya Buat Akun Palsu, Tujuannya Ngomong Jorok Sama Wanita?

8 Maret 2021 - 22:13
Tak Terawat, Pesawat Bersejarah di Kotawaringin Barat Kini Ditumbuhi Lumut dan Rumput

Tak Terawat, Pesawat Bersejarah di Kotawaringin Barat Kini Ditumbuhi Lumut dan Rumput

8 Maret 2021 - 15:25
Currently Playing
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Privasi
  • Profil Perusahaan
  • Tentang Kami
  • Info Iklan

©2020 Borneo24

No Result
View All Result
  • Home
  • Kalteng
    • Palangka Raya
    • Pulang Pisau
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kotawaringin Timur
    • Kotawaringin Barat
    • Seruyan
    • Lamandau
    • Sukamara
    • Barito Selatan
    • Barito Timur
    • Barito Utara
    • Murung Raya
  • Kriminal
  • Peristiwa
  • Seputar Borneo
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Selatan
    • Kalimantan Barat
    • Kalimantan Utara
  • Pendidikan
  • Sosial
  • Hiburan
  • Olahraga
    • Bola
  • National News

©2020 Borneo24

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In