Penemuan Golongan Darah Baru ‘Er’ oleh Beberapa Ilmuwan

oleh
Ilustrasi (Foto : Pexels.com).

Jakarta, Borneo24.com Baru-baru ini, berkembang informasi temuan ilmuwan yang menyebutkan berhasil menemukan golongan darah baru. Penemuan Karl Landsteiner (Ilmuwan) atas golongan darah memiliki nilai penting bagi dunia medis ihwal  plasma darah seseorang dapat menyebabkan sel darah orang lain menggumpal.

Hal ini menjadi perhatian pada peristiwa tranfusi darah dari seorang donor kepada resipiennya. Landsteiner membagi golongan darah menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O didasarkan pada jenis antigen tertentu di sel darah yang disebut aglutinogen.

Dilansir dari Akupintar, berikut penjelasan mengenai golongan darah :

Golongan darah A (genotipe IAIA atau IAIO)

Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen A) dan dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi β atau aglutinin β.

Golongan darah B (genotipe IBIB atau IBIO)

Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen B (aglutinogen B) dan dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi α (aglutinin α ).

Golongan darah AB (genotipe IAIB)

Golongan darah yang dalam eritrositnya mengandung antigen A danantigen B. Pada plasma darah golongan AB tidak mampu membentuk antibodi (aglutinin), baik α maupun β .

Golongan darah O (genotipe I°I°)

Golongan darah yang dalam eritrositnya tidak mengandung antigen A dan antigen B, tetapi plasma darahnya memiliki antibodi α dan β.

Berdasarkan hasil penelitian Karl Landsteiner dan Wiener pada 1940, ditemukan dalam eritrositnya mengandung jenis antigen yang dinamakan antigen rhesus. Antigen rhesus dimiliki juga oleh manusia.

Orang yang memiliki antigen rhesus dinamakan rhesus positif, genotipe RR atau Rr dan yang tidak memiliki antigen dinamakan rhesus negatif rr. Plasma darah, baik pada rhesus positif (Rh+) maupun pada rhesus negatif (Rh–) membentuk antibodi rhesus.

Sistem rhesus ini dikendalikan oleh gen Rh dengan alel. Alel Rh bersifat dominan terhadap alel rh. Fenotif, genotif dan gamet pada orang dengan rhesus positif atau negatif.

Golongan darah baru

Beberapa ilmuwan mendapatkan temuan baru yang penting tentang golongan darah, yaitu kelompok golongan darah baru. Selain golongan darah yang paling umum dikenal seperti A, B, O, dan Rh, ternyata ada golongan darah lainnya.

Golongan darah baru ini, diberi nama golongan darah Er, adalah golongan darah ke-44 yang dideskripsikan.

Secara total, ada lima antigen Er dalam kelompok ini berdasarkan variasi genetik pada protein Piezo1, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Blood. Protein Piezo1 ditemukan pada permukaan sel darah merah.

Antibodi yang cocok dengan antigen Er dapat menempel padanya dan menyebabkan sel kekebalan menyerang sel yang tidak cocok. Ini juga dapat terjadi dalam kasus lain, di mana golongan darah tidak cocok dan mengapa dokter dan praktisi kesehatan bekerja untuk menghindari ketidakcocokan ini.

Antigen Er telah ditemukan bertahun-tahun yang lalu, tetapi penelitian ini adalah yang pertama untuk menggambarkan mutasi antigen yang berbeda. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.